Teori Pendidikan Lintas Budaya (Pendidikan Multikultural)
Para ahli memiliki beragam pandangan mengenai multikulturalisme. Mereka berbeda dalam cara memahami fenomena ini, dari yang mempertahankan dominasi kelompok tertentu hingga yang menganjurkan multikulturalisme yang lebih inklusif. Di bagian ini, mahasiswa akan diperkenalkan pada berbagai teori Pendidikan Multikultural yang diajukan oleh para ahli, yang akan membantu mereka memahami implementasinya di lapangan.
A. Horace Kallen
Pendekatan terhadap multikulturalisme dimulai dengan teori "melting pot" oleh J. Hector yang menekankan penyatuan budaya dan asimilasi. Namun, dengan munculnya keragaman etnis dan budaya di Amerika, teori ini dikritik, dan Horace Kallen memperkenalkan teori "salad bowl". Teori ini tidak menghapus budaya asal, tetapi mengakomodir berbagai budaya dengan baik, dan setiap budaya memberikan kontribusi unik untuk membangun budaya nasional. Kemudian, teori Pluralisme Budaya berkembang, membagi ruang pergerakan budaya menjadi publik dan privat. Kallen menekankan pentingnya menghargai perbedaan budaya dalam batas-batas persatuan nasional.
B. James A. Banks
Banks dianggap sebagai perintis Pendidikan Multikultural. Ia menekankan pentingnya mendidik siswa untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya. Pendidikan Multikultural adalah gerakan reformasi pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, termasuk mereka yang berasal dari berbagai kelompok ras, etnis, dan budaya.
C. Bill Martin
Martin menyoroti pentingnya multikulturalisme sebagai pertemuan berbagai kelompok yang berbeda, bukan sekadar tempat berdampingan. Ia menentang pendekatan konsumeris multikulturalisme dan mengusulkan pendekatan transformasional yang memerlukan komunikasi antar kelompok budaya.
D. Martin J. Beck Matustik
Matustik memandang debat tentang multikulturalisme sebagai pertanyaan tentang norma. Ia berpendapat bahwa multikulturalisme membutuhkan pemikiran kembali norma Barat dan menciptakan pencerahan multikultural baru yang melibatkan komunikasi antar berbagai kelompok budaya.
E. Judith M. Green
Green menyoroti kontribusi berbagai kelompok budaya terhadap perkembangan Amerika. Dia menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi wanita dan minoritas untuk mencapai keberhasilan ekonomi dan politik. Green menegaskan bahwa Amerika selalu merupakan masyarakat multikultural yang diwarnai oleh perjuangan, interaksi, dan kerjasama antar berbagai budaya.
Dalam semua pandangan ini, pentingnya memahami, menghargai, dan memanfaatkan keberagaman budaya untuk memperkaya masyarakat dan mencapai kesetaraan sosial ditekankan.
0 comments:
Post a Comment