Sunday, March 26, 2023

Materi Kuliah Pendidikan Karakter

Materi Kuliah Pendidikan Karakter

Materi Kuliah Pendidikan Karakter
Materi Kuliah Pendidikan Karakter

Mata Kuliah Pendidikan Karakter membahas secara mendalam konsep dan aplikasi pendidikan karakter. Sehingga materi mata kuliah ini banyak membahas konsep-konsep teoritis dan praktis pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah termasuk didalamnya upaya mengembangkan karakter mahasiswa. Isi pokok mata kuliah ini meliputi konsep dasar karakter dan pendidikan karakter, konsep dasar dan pola pengembangan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, konsep dasar dan pola pengembangan pendidikan karakter di sekolah, konsep dasar dan pola pengembangan pendidikan karakter di masyarakat, dan konsep dasar dan pola pengembangan penilaian otentik karakter. Sehingga kelak mampu bekerja di lingkungan lembaga pendidikan dengan baik dan berkarakter serta mampu membina karakter siswa.


Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

  1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidangnya terutama di bidang Pendidikan Karakter 
  2. Menguasai konsep tentang karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar
  3. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur 
  4. Mampu mengaplikasikan konsep Pendidikan Karakter yang diperlukan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar 


Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)

  1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar karakter
  2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan hakikat Manusia   
  3. Mahasiswa mampu menganalisis hubungan karakter dan kepribadian manusia
  4. Mahasiswa mampu menganalisis proses pembentukan karakter dalam diri manusia
  5. Mahasiswa mampu membiasakan perilaku hormat pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
  6. Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep dasar pendidikan berkarakter
  7. Mahasiswa mampu menganalisis cara mengembangkan ruang kelas yang berkarakter dan strategi pengembangannya
  8. Mahasiswa mapu menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
  9. Mahasiswa mampu memahami cara dan strategi menciptakan sekolah berkarakter
  10. Mahasiswa mampu memahami dan menciptakan keluarga berkarakter
  11. Mahasiswa mampu memahami cara dan upaya menciptakan masyarakat berkarakter
  12. Memahami penilaian otentik dalam konteks penilaian karakter


Materi Kuliah Pendidikan Karakter

1. Konsep Dasar Karakter

  • Konsep dan dasar karakter. 
  • Dimensi karakter baik

2. Hakikat Manusia   

  • Konsep penciptaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, makhluk individu, makhluk sosial, makhluk yang unik dan multidimensi 
  • Tugas dan kewajiban manusia di muka bumi (hubungan vertikal dan horisontal)

3. Hubungan Karakter dan Kepribadian

  • Eksistensi karakter dan kepribadian manusia 
  • Refleksi kepribadian secara jujur

4. Pembentukan Karakter

  • Proses pembentukan karakter yang meliputi proses mengetahui, menghayati, melakukan, dan membiasakan
  • Contoh-contoh karakter yang baik
  • Cara mengkondisikan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter
  • Keteladanan tokoh-tokoh yang memiliki karakter baik melalui penyusunan sinopsis biografi tokoh

5. Perilaku hormat pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

  • Bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri melalui kegiatan peer assessment.
  • Cara membiasakan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari (seperti olahraga teratur, makan dan minum secara sehat) 
  • Sikap-sikap pengendalian diri (seperti percaya diri, sabar, dan teguh pendirian)
  • Cara membiasakan menghormati orang lain seperti dengan 5 S + 1 J (Senyum, Salam, Sapa , Sopan, dan Santun + Jabat tangan), saling mendoakan, saling memaafkan, dan tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari
  • Kepedulian terhadap kesehatan sesama (seperti tidak merokok sembarangan, menjaga kebersihan, alkoholisme, dan narkoba)
  • Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama warga kampus dan menghargai pendapat orang lain melalui pembiasaan
  • Cara menjaga kenyamanan dan kebersihan ruang kuliah dengan membiasakan menjaga kebersihan kelas dan merawat peralatan di dalam kelas. 
  • Menjaga kebersihan dan lingkungan kampus dengan membiasakan menjaga kebersihan lingkungan 
  • Turut memelihara fasilitas kampus

6. Konsep Dasar Pendidikan Karakter

  • Pengertian Pendidikan Karakter
  • Tujuan pendidikan karakter
  • Saluran-saluran pendidikan karakter

7. Mengembangkan ruang kelas yang berkarakter dan strategi pengembangannya

  • Cara membangun ikatan dan model karakter. 
  • Guru sebagai model
  • Disiplin, interaksi dan kepedulian serta kerjasama kelas berbasis karakter

8. Proses pembelajaran berbasis karakter

  • Kurikulum dan pendidikan karakter
  • Desain sistem dan proses pembelajaran dan pendidikan karakter
  • Strategi mengembangkan dan membangun pembelajaran berbasis karakter

9. Cara dan strategi menciptakan sekolah berkarakter

  • Hakikat sekolah berkarakter
  • Nilai karakter yang dikembangkan sekolah 
  • Membangun budaya moral di sekolah
  • Mengembangkan sekolah demokratis, berdisiplin moral, kooperatif dan progresif berbasis berkarakter

10. Keluarga berkarakter

  • Strategi mendidik anak berkarakter di sekolah
  • Membangun kemitraan sekolah dan orang tua dalam pengembangan karakter anak
  • Strategi Pemberdayaan Keluarga bagi Pendidikan Karakter Anak

11. Cara dan upaya menciptakan masyarakat berkarakter

  • Konsep dasar masyarakat berkarakter
  • Strategi Menciptakan masyarakat berkarakter

12. Penilaian otentik dalam konteks penilaian karakter

  • Konsep dasar penilaian otentik
  • Bisakah karakter anak dinilai? 
  • Strategi pengembangan penilaian karakter berbasis penilaian otentik



Download Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Pembelajaran IPS SD klik DI SINI

Materi Kuliah Pembelajaran IPS SD

Materi Kuliah Pembelajaran IPS SD

Materi Kuliah Pembelajaran IPS SD
Materi Kuliah Pembelajaran IPS SD

Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD ini membahas hakekat, esensi, substansi dari Pembelajaran IPS berdasarkan pada pengalaman sosial siswa di masyarakat, membentuk kepribadian siswa yang cinta pada lingkungan masyarakat, memahami lokal wisdom yang ada di masyarakat, dan memahami bagaimana mengimplementasikan pembelajaran IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Pembahasan dalam Mata Kuliah ini meliputi : 1). Konsep, Tujuan, Prinsip dan Pengembangan materi IPS ; 2). Problematika pembelajaran IPS SD dan isu-isu sosial budaya juga dampak globalisasi dan teknologi terhadap perilaku masyarakat yang dikaji dalam pembelajaran IPS ; 3). Mengkaji dan Mempraktekkan metode dan model pembelajaran IPS yang inovatif ; 4). Merancang Media pembelajaran IPS ; 5).  Pendekatan Saintifik dan Asesment autentik pembelajaran IPS.


Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

  1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidangnya terutama di bidang Pembelajaran IPS SD 
  2. Menguasai konsep tentang karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar
  3. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur 
  4. Mampu mengaplikasikan konsep Pembelajaran IPS SD yang diperlukan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar 


Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)

  1. Mahasiswa memahami konsep pembelajaran IPS, Tujuan dan Prinsip Pembelajaran IPS
  2. Mahasiswa memahami Pengembangan Kurikulum materi IPS SD   
  3. Mahasiswa mengetahui Pembelajaran Tematik dan IPS Terpadu
  4. Mahasiswa mengidentifikasi dan menjelaskan problematika pembelajaran IPS SD
  5. Mahasiswa menjelaskan mengenai isu-isu sosial budaya dalam pembelajaran IPS
  6. Mahasiswa melakukan study lapangan mengenai dampak globalisasi dan teknologi terhadap perilaku masyarakat yang dikaji dalam pembelajaran IPS SD
  7. Mahasiswa dapat merancang inovasi pembelajaran IPS secara daring, luring, Home Visit, dan Blanded learning
  8. Mahasiswa memahami standar kompetensi dan kemampuan guru IPS dan karakteristik siswa SD
  9. Mahasiswa memahami dan mampu mempraktekkan metode dan model pembelajaran inovatif dan exploratif dalam pembelajaran IPS SD
  10. Mahasiswa mapu memahami dan membuat media pembelajaran IPS yang inovatif dan Kreatif sesuai dengan materi di Sekolah Dasar
  11. Mahasiswa mampu merancang pembelajaran IPS SD menggunakan pendekatan Saintifik
  12. Mahasiswa mampu mengevaluasi dan merancang Asesment autentik Pembelajaran IPS SD


Materi Kuliah Pembelajaran IPS SD

1. Konsep pembelajaran IPS, Tujuan dan Prinsip Pembelajaran IPS 

  • Konsep pembelajaran IPS
  • Tujuan pembelajaran IPS
  • Prinsip Pembelajaran IPS

2. Pengembangan Kurikulum materi IPS SD   

  • Materi pembelajaran IPS SD
  • Kurikulum pembelajaran IPS SD

3. Pembelajaran Tematik dan IPS Terpadu

  • Pembelajaran Tematik
  • Pembelajaran IPS Terpadu

4. Problematika pembelajaran IPS SD

  • Problematika pembelajaran IPS di SD yang sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat
  • Problematika pembelajaran IPS SD dan solusi pemecahan masalah pembelajaran IPS SD

5. Isu-isu sosial budaya dalam pembelajaran IPS

  • Isu-isu dan wacana sosial budaya di masyarakat yang terkait dengan pembelajaran IPS
  • Isu-isu sosial budaya dalam impelmentasi pembelajaran IPS di SD

6. Dampak globalisasi dan teknologi terhadap perilaku masyarakat yang dikaji dalam pembelajaran IPS SD

  • Dampak globalisasi dan teknologi terhadap perilaku masyarakat yang dikaji dalam pembelajaran IPS
  • Dampak  globalisasi dan teknologi terhadap perilaku masyarakat yang dikaji dalam pembelajaran IPS melalui studi lapangan

7. Inovasi pembelajaran IPS secara daring, luring, Home Visit, dan Blanded Learning

  • Konsep pembelajaran IPS SD secara daring, luring, Home Visit, dan Blanded learning 
  • Inovasi pembelajaran IPS SD secara daring, luring, Home Visit, dan Blanded learning
  • Membuat portopolio dengan menganalisis SWOT mengenai pembelajaran IPS secara daring, luring, Home Visit, dan Blanded learning

8. Standar kompetensi dan kemampuan guru IPS dan karakteristik siswa SD

  • Kompetensi dan kemampuan guru Profesional
  • Karakteristik siswa SD

9. Metode dan model pembelajaran inovatif dan exploratif dalam pembelajaran IPS SD

  • Metode dan model pembelajaran inovatif dan exploratif yakni Mind Mapping, Paired Story telling, Problem Based Learning, Match a Match, Example non example, kooperatif, metode Brainstromingi

10. Media pembelajaran IPS yang inovatif dan Kreatif sesuai dengan materi di Sekolah Dasar

  • Media pembelajaran IPS yang inovatif dan Kreatif sesuai dengan materi di Sekolah Dasar
  • Merancang media pembelajaran IPS yang inovatif dan Kreatif sesuai dengan materi di Sekolah Dasar

11. Pembelajaran IPS SD menggunakan pendekatan Saintifik

  • Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran IPS
  • Pembelajaran IPS melalui pendekatan Saintifik

12. Asesment autentik Pembelajaran IPS SD

  • Penilaian pembelajaran IPS
  • Merancang Asesment autentik Pembelajaran IPS



Download Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Pembelajaran IPS SD klik DI SINI

Friday, March 17, 2023

Materi Kuliah Pendidikan Lintas Budaya (PLB)

Materi Kuliah Pendidikan Lintas Budaya (PLB)

Materi Kuliah Pendidikan Lintas Budaya (PLB)
Materi Kuliah Pendidikan Lintas Budaya (PLB)

Mata kuliah Pendidikan Lintas Budaya ini membahas tentang konsep dasar dan keilmuan dalam pemahaman budaya yang dapat menunjang dan membentuk pribadi yang memiliki wawasan multikultural.


Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

  1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidangnya terutama di bidang Pendidikan Lintas Budaya 
  2. Menguasai konsep tentang karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar 
  3. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur 
  4. Mampu mengaplikasikan konsep Pendidikan Lintas Budaya yang diperlukan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar 

Sub-CPMK

  1. Mampu menganalisis hakikat kebudayaan dan hakikat Pendidikan Lintas Budaya
  2. Mampu menguasai teori Pendidikan Lintas Budaya 
  3. Mampu menganalisis karakteristik Pendidikan Lintas Budaya di beberapa negara dan pengembangan Pendidikan Lintas Budaya di Indonesia 
  4. Mampu menganalisis karakteristik Indonesia sebagai masyarakat yang multikultural 
  5. Mampu menganalisis problematika Pendidikan Lintas Budaya di Indonesia 
  6. Mampu menganalisis peran Sekolah Dasar sebagai lembaga pengembangan Pendidikan Lintas Budaya dan penerapan Pembelajaran Berbasis Budaya 

Materi Kuliah Pendidikan Lintas Budaya (PLB)

1. Hakikat Kebudayaan

  • Hakikat budaya
  • Unsur-unsur budaya
  • Perbedaan antara non budaya dan budaya
  • Hakikat kebudayaan
  • Wujud kebudayaan
  • Pranata kebudayaan

2. Pendidikan Lintas Budaya

  • Pengertian Pendidikan Lintas Budaya
  • Fungsi Pendidikan Lintas Budaya
  • Ide dasar Pendidikan Lintas Budaya
  • Tujuan Pendidikan Lintas Budaya

3. Teori Pendidikan Lintas Budaya

  • Horace Kallen
  • James A. Banks
  • Bill Martin
  • Martin J. B. Matustik
  • Judith M. Green

4. Karakteristik Pendidikan Lintas Budaya

  • Karakteristik Pendidikan Lintas Budaya di beberapa negara, antara lain: Amerika, Inggris, Kanada, Australia, dan beberapa negara di Asia-Afrika
  • Perbandingan PLB di berbagai negara

5. Pengembangan Pendidikan Lintas Budaya

  • Menyebutkan tujuan PLB di Indonesia
  • Asas-asas Pendidikan Lintas Budaya
  • Budaya lokal, nasional dan universal
  • Contoh berbagai hasil karya budaya lokal, nasional dan universal
  • Contoh berbagai perilaku budaya lokal, nasional dan universal

6. Karakteristik Indonesia sebagai masyarakat yang multikultural

  • Karakteristik Indonesia sebagai masyarakat yang multikultural
  • Makna Indonesia sebagai masyarakat mutikultural
  • Konsep budaya Cina/Tionghoa, Jawa, Daerah lain (Bali dll,)
  • Sikap toleransi terhadap budaya daerah lain
  • Sikap hidup berdampingan secara damai
  • Sikap moral kebangsaan yang tinggi
  • Nilai- nilai yang terkandung dalam berbagai wujud budaya daerah

7. Problematika Pendidikan Lintas Budaya di Indonesia

  • Problem Pendidikan Lintas Budaya (PLB) di Indonesia
  • Etnosentrisme
  • Stereotip (stereotype)
  • Prasangka (prejudice)
  • Teori ’kambing hitam’ (scape goating)
  • Contoh berbagai kejadian di Indonesia yang berlatar belakang stereotype, prejudice, scape goating
  • Berbagai kejadian di tanah air yang berlatar belakang multikultural

8. Peran Sekolah Dasar sebagai Lembaga Pengembangan Pendidikan Lintas Budaya

  • Sekolah berbasis budaya
  • Sekolah Multikultural
  • Peranan sekolah sebagai lembaga pengembangan Pendikan Lintas Budaya 

9. Penerapan Pembelajaran Berbasis Budaya

  • Pembelajaran berbasis budaya
  • Penerapan pembelajaran berbasis budaya
  • Pembelajaran melalui permainan tradisional
  • Pembelajaran melalui cerita rakyat
  • Pembelajaran melalui alat-alat tradisional


Download Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Pendidikan Lintas Budaya (PLB) klik DI SINI




Thursday, March 2, 2023

Kode Etik Guru: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Sanksi Pelanggaran

Kode Etik Guru: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Sanksi Pelanggaran
Kode Etik Guru: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Sanksi Pelanggaran

Kode Etik Guru - Bukan hanya para guru yang disanjung karena keteladanan perilakunya, namun kejelekan para siswa juga menyasar ketidakmampuan guru dalam membimbing dan mendidik para siswa. Seorang guru sebagai orang yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang dapat memfasilitasi pemenuhan perannya sebagai seorang guru. Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.Dalam pelaksanaan tugasnya, guru harus memahami dan mengikuti norma-norma yang mengatur hubungan manusia (hubungan) antara guru dan siswa, orang tua siswa dan pengawasnya.Ketika aturan etika dilanggar, itu mengurangi nilai dan otoritas identitas  guru.

Seorang guru dalam memenuhi perannya sebagai guru, pembimbing, pembina dan pendidik bagi murid-muridnya. Tentu saja, ia memiliki berbagai aspek perilakunya sendiri dan perilaku orang terkait dengan kewajibannya kepada Muhammad Jufni dkk. memahami dan mengontrol. Khususnya perilaku peserta didik dalam segala aspek agar dapat melaksanakan tugas dan peranannya secara efektif dan efisien, yang pada akhirnya dapat benar-benar memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan Pendidikan.Peran guru tidak hanya sebagai fasilitator materi untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga sebagai proses internalisasi nilai dan standar untuk membentuk karakter siswa.

Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud kode etik guru ?
  2. Apa tujuan kode etik guru?
  3. Apa fungsi kode etik guru ?
  4. Apa saja nilai-nilai dasar dan nilai-nilai operasional kode etik guru?
  5. Bagaimana pelanggaran dan sanksi kode etik guru?
  6. Apa saja kode etik profesi guru?
  7. Bagaimana isi sumpah guru Indonesia?

Tujuan/Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

  1. Untuk mengetahui pengertian kode etik propesi keguruan
  2. Untuk mengetahui tujuan kode etik guru 
  3. Untuk mengetahui apa saja fungsi kode etik guru
  4. Untuk mengetahui nilai-nilai dasar dan nilai-nilai operasional kode etik guru
  5. Untuk mengetahui pelanggaran dan sanski kode etik guru
  6. Untuk mengetahui kode etik profesi guru
  7. Untuk mengetahui isi sumpah guru Indonesia


1. Pengertian Kode Etik Guru

Kode etik guru merupakan suatu standar atau prinsip yang harus ditetapkan oleh guru  Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas keprofesiannya sebagai guru, anggota masyarakat, dan warga negara. Diharapkan nantinya petunjuk-petunjuk ini mampu membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Adanya kode etik ini bertujuan untuk memposisikan guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia dan berharga.

Secara etimologis, “kode etik” mengacu pada pola aturan, tata cara, rambu-rambu dan pedoman etik dalam menjalankan suatu jabatan atau pekerjaan. Dengan kata lain, kode etik adalah model aturan atau prosedur etis untuk memandu perilaku. Etika berarti menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang diterima oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu. Kaidah etika profesi merupakan standar yang harus diikuti oleh setiap praktisi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam kehidupannya di masyarakat. Standar ini berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait praktik profesi oleh para profesional, yaitu. H. Aturan tentang apa yang mereka lakukan atau boleh lakukan tidak hanya dalam pelaksanaan tugas profesional mereka, tetapi juga tentang perilaku mereka. dalam interaksi sehari-hari mereka dengan masyarakat.

Dalam pidato pembukaannya di XIII. Pada Kongres PGRI  tahun 1973 di Jakarta, Basuni selaku Dirjen PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman perilaku bagi guru anggota PGRI dalam memenuhi panggilannya sebagai guru. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kode etik guru di Indonesia mengandung dua unsur pokok, yaitu:sebagai landasan moral dan pedoman perilaku. Jika aturan etika dijadikan sebagai tolok ukur tindakan para profesional, maka kode etik juga berfungsi sebagai pedoman. Bahkan sebagai pedoman bagi masyarakat untuk mengantisipasi  bias interaksi antara anggota masyarakat dengan profesi. Kecenderungan interaksi ini merupakan monopoli profesional, yaitu penggunaan kekuasaan dan hak istimewa untuk melindungi kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kebaikan masyarakat. Oleh karena itu dapat dipahami bila Oteng Sutisna (1986:364) mendefinisikan aturan etika sebagai  pedoman yang mewajibkan perwakilan profesional untuk bertindak secara etis. Instruksi ini lebih jelas, lebih sistematis, dan lebih mengikat.

Konvensi Nasional IPBI  (Ikatan Pejabat Pimpinan Indonesia) mendefinisikan Kode Etik sebagai model peraturan, aturan dan prosedur yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan profesional. Template, peraturan, aturan profesi guru:Konsep dan aplikasi ini harus diperhatikan dan diikuti  oleh setiap pemilik dan praktisi profesi. Keharusan definisi di atas memperkuat interpretasi bahwa jika praktisi tidak bertindak sesuai dengan kode etik, ia akan menghadapi sanksi. Paling tidak, sanksi umum berupa hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut bahkan dapat berujung pada sanksi pidana.


2. Tujuan kode etik guru

Pada dasarnya tujuan kode profesi yang akan dirumuskan dalam kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan  organisasi profesi itu sendiri Secara umum tujuan  kode etik adalah sebagai berikut:Menjaga martabat profesi Dalam hal ini kode etik dapat melindungi pendapat dan kesan orang luar atau masyarakat, agar tidak memandang rendah atau meremehkan profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap kode  profesi  melarang berbagai perilaku perwakilan profesi yang dapat melanggar profesinya ke dunia luar. Dari sudut pandang ini, aturan etika sering disebut sebagai kode kehormatan. Memelihara dan memelihara kesejahteraan  anggotanya. Yang dimaksud dengan sejahtera di sini mencakup sejahtera baik jasmani (materi) maupun batin (mental atau spiritual). Mengenai kesejahteraan fisik para profesional, kode etik biasanya memuat larangan bagi anggotanya untuk melakukan tindakan yang membahayakan kesejahteraan anggotanya. Mengenai kesejahteraan internal para profesional, kode etik biasanya memberikan instruksi kepada para anggotanya tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya. Kode etik juga sering memasukkan ketentuan yang dirancang untuk membatasi perilaku yang tidak pantas atau tidak jujur ​​oleh para profesional dalam berhubungan dengan para profesional. 

Syarifan Nurjan, MA Meningkatkan Komitmen Profesional Tujuan lain dari kaidah etik juga dapat dikaitkan dengan peningkatan aktivitas profesional, sehingga  para profesional dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, aturan perilaku profesional memuat peraturan yang harus dipatuhi oleh perwakilan profesi saat menjalankan tugasnya 

  • Meningkatkan kualitas profesiUntuk meningkatkan kualitas profesi, kode etik juga memuat standar dan anjuran bagi para profesional untuk senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi anggotanya.
  • Meningkatkan kualitas organisasi profesiUntuk meningkatkan kualitas organisasi profesi, maka menjadi kewajiban setiap akuntan profesional untuk berpartisipasi aktif  dalam promosi organisasi profesi dan kegiatan yang direncanakan oleh organisasi untuk meningkatkan komitmen anggota,  anggota profesional.
  • Meningkatkan kualitas profesi dan asosiasi profesi.

 

3. Fungsi Kode Etik

  • Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,sehingga dari penyimpangan profesi.
  • Agar guru bertanggung jawab pada profesinya
  • Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal